masih yambung yang kemarenan..
Proposal setebal 76 halaman tersebut
langsung ditolak mentah – mentah sebelum halaman itu dibaca apalagi diteliti
dan dipertimbangkan untuk diterapkan, bahkan Audi mendapat cibiran dari ketua
jurusan, dekan serta pembantu Rektor 1 atas idenya tersebut. Selama kurang
lebih dua bulan Audi mendapat hujatan dan kritikan dari para dosen dan staff
pengajar baik diruang kelas dan forum-forum diskusi seperti seminar dan lain
sebagainya.
Penelitian yang dilakukan Audi
dianggap sebagai suatu kepongahan yang amat sangat, karena penelitiannya
tersebut bak mengajari ikan hiu yang merajai samudra Fasifik berenang, seorang
anak perempuan yang baru menginjak semester 3 berasal dari keluarga tidak jelas
dan lingkungan kampung yang menyusuri gang senggol di salah satu perkampungan
terpadat di Dago yang tepatnya di jl.Bangbayang bandung. Padahal semua dosen dan
staff pengajar bahkan ada beberapa mahasiswa program magister dan doctoral yang
ikut-ikutan mengomentari penelitian Audi, hanya sekedar membaca judulnya
saja, bahkan beberapa ada yang belum tahu apa judul penelitiannya tersebut
apalagi menegenal mahasiswi yang bernama
Audi Wijayanti dengan NIM MB0708204 ini.
Hingga saatnya tiba kompetisi yang
dihadiri oleh wakil Mentri Pendidikan dan beberapa Rektor dari universitas – universitas terkemuka baik negeri maupun swasta. Diantara hadirin yang hadir
diruangan ada beberapa dosen dari Universitas Widyabangsa Utama juga dan
kesemuanya adalah yang mencibir dan merendahakan penelitian yang dilakukan Audi,
mereka hadir karena yang menjadi Juri Utama pada kompetisi bergengsi ini adalah
Rektor Universitas Widyabangsa Bangsa yaitu Prof.Dr.Ing. Dedi Utomo , Msc
begitulah moderator sewaktu menyebutkan kurikulum vitae sang Juri Utama dengan
embel – embel mengapa beliau dijadikan sebagai juri utama, yaitu tidak lain dan tidak
bukan karena beliau berhasil membesarkan Univesitas yang di asuhnya ini,
menjadi salah satu Universitas berpengaruh di Indonesia bahkan nama Universitas
ini sudah menggaung di Asia, itu karena beliau sudah merevolusi kebijakan sistem manajerial
dan tata kelola kampus yang hampir saja ditutup dikarenakan kualitas
lulusannya tidak bisa bersaing di dunia kerja dan industri.
Para peserta lomba yang terpilih
untuk bersaing di babak grand final ini adalah para peneliti yang jumlahnya lima
orang. Mereka adalah peserta yang mampu melewati empat tahap uji kelayakan dari
total 1024 mahasiswa/i seluruh Indonesia, dan Audi adalah satu-satunya dengan gender mahasiswi dan satu-satunya
mahasiswi diantara 4 mahasiswa yang termasuk dalam lima besar peserta yang
lolos, dan berhak maju kebabak grand final untuk memperebutkan hadiah utama, berupa beasiswa ke negerinya paman Sam untuk belajar ilmu manajemen di salah
satu Universitas terbesar disana, yang berasal dari universitas swasta.